Muhammad Syafi'ie (Penulis 35 buku motivasi, Master Trainer Kekuatan Berpikir Positif)
Ayah-Bunda,
sebagai muslim tentu kita harus mengikuti apa yang diajarkan oleh
Rasulullah saw. Dalam hal ini, salah satu ajaran Rasulullah saw. adalah
mengumandangkan adzan di telinga kanan dan iqamah di telinga kiri pada
bayi yang baru lahir.
“Rafi’
ra. meriwayatkan bahwa aku melihat Rasulullah saw. menyerukan adzan ke
telinga Hasan bin Ali ketika ia baru saja dilahirkan oleh Fathimah ra.” (HR. Tirmidzi).
Hal
ini dimaksudkan untuk menanamkan akidah sejak dini kepada anak. Panca
indera yang pertama kali berfungsi pada bayi adalah indra pendengaran.
Meski bayi baru dilahirkan, tetapi ia sudah bisa mendengar suara.
Bahkan, sejak dalam kandungan pun sebenarnya indra pendengaran bayi
sudah berfungsi.
Bayi
sudah bisa menangkap suara-suara tertentu sejak masih dalam kandungan
ibunya. Karena itu, ketika bayi lahir, Islam mengajarkan kepada umatnya
agar menyerukan adzan dan iqamah di telinga bayi. Dengan demikian,
kalimat yang pertama didengar oleh bayi adalah kalimat tauhid.
Ayah-Bunda,
ajaran Islam yang paling fundamental adalah tauhid atau akidah.
Mengumandangkan adzan dan iqamah pada bayi adalah upaya menanamkan
fondasi tauhid yang kuat pada anak. Selanjutnya, fondasi tauhid ini
harus dibangun menjadi bangunan tauhid yang kokoh seiring dengan tumbuh
kembang anak. Dengan demikian, ketika tumbuh remaja dan dewasa, anak
memiliki bangunan tauhid yang kokoh. Ia tidak terombang ambing oleh
bentuk-bentuk kemusyrikan yang membinasakan.
Mari
kita belajar kepada Luqman. Bagaimana Luqman menanamkan tauhid sejak
dini kepada anak-anaknya. Demikian salehnya sosok Luqman, baik sebagai
individu maupun sebagai Ayah, sehingga kisahnya diabadikan dalam
Al-Qur’an.
Al-Qur’an menerangkan, “Dan
(ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberikan
pelajaran kepadanya, ‘Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan
Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman
yang besar.” (QS. Luqman [31]: 13).
Nabi
Ibrahim as. dan Nabi Yaqub as. pun berwasiat kepada anak-anaknya agar
teguh memegang akidah Islam. Karena, hal ini sangat fundamental.
Menentukan keselamatan dan kebahagiaan hidup di akhirat. Dan, sungguh,
kehidupan akhirat itulah kehidupan sebenarnya dan abadi.
Al-Qur’an menerangkan, “Dan
Ibrahim telah mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak-anaknya, demikian
pula Yaqub. “Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama
ini untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.
Apakah kamu menjadi saksi saat maut akan menjemput Yaqub ketika dia
berkata kepada anak-anaknya, “Apa yang akan kamu sembah sepeninggalku?”
Mereka menjawab, “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu,
Ibrahim, Ismail, dan Ishak, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami (hanya)
berserah diri kepada-Nya.” (QS. Al-Baqarah [2]: 132 – 133).
Oleh
karena itu, ketika bayi Anda lahir, segera sambut dengan menyerukan
adzan di telinga kanannya dan iqamah di telinga kirinya dengan penuh
kekhusyukkan. Mudah-mudahan bayi Anda kelak tumbuh menjadi anak saleh
dan salehah yang memiliki tauhid yang kokoh.
Selain
itu, Rasulullah saw. juga mengajarkan kepada umatnya agar berdoa kepada
Allah memohonkan perlindungan bagi bayi kita agar dilindungi dari
gangguan setan yang terkutuk. Saat bayi dari seorang muslim terlahir,
sudah pasti setan akan berusaha menanamkan pengaruhnya. Ia akan
mengganggu bayi itu. Karena itulah, penting bagi setiap orangtua
mendoakan bayinya.
Abdullah
ibnu Abbas meriwayatkan bahwa ketika Hasan dan Husain lahir, Rasulullah
saw. memanjatkan doa kepada Allah memohon perlindungan bagi kedua
cucunya dengan doa berikut ini.
Ø£ُعِÙŠْØ°ُ ÙƒُÙ…َا بِÙƒَÙ„ِÙ…َاتِ اللهِ التَّامَّØ©ِ Ù…ِÙ†ْ ÙƒُÙ„ِّ Ø´َÙŠْØ·َانٍ ÙˆَÙ‡َامَّØ©ٍ ÙˆَÙ…ِÙ†ْ ÙƒُÙ„ِّ عَÙŠْÙ†ٍ لاَÙ…َّØ©ٍ.
“Aku
mohonkan perlindungan bagi kamu berdua dengan kalimat-kalimat Allah
yang sempurna dari setiap setan, jiwa yang jahat, dan dari setiap mata
yang memperdaya.”
Kemudian, Rasulullah saw. bersabda,
Ù‡ٰÙƒَØ°َا Ùƒَانَ اَبِÙŠ اِبْرَاهِÙŠْÙ…ُ ÙŠُعَÙˆِّØ°ُ اِسْÙ…َاعِÙŠْÙ„َ ÙˆَاِسْØَاقَ.
“Demikianlah bapakku, Ibrahim, memanjatkan doa perlindungan bagi Ismail dan Ishak.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Demikian
pula halnya dengan yang dilakukan oleh ibundanya Maryam. Ketika Maryam
lahir, ibundanya berdoa kepada Allah memohon perlindungan bagi anaknya
dan keturunannya kelak agar tidak diganggu setan. Hal ini dikisahkan
dalam Al-Qur’an berikut ini.
“Maka ketika melahirkannya, dia berkata, ‘Ya Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan.’ Padahal
Allah lebih tahu apa yang dia lahirkan dan laki-laki tidak sama dengan
perempuan. ‘Dan aku memberinya nama Maryam, dan aku mohon
perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari (gangguan) setan yang
terkutuk.’” (QS. Ali ‘Imran [3]: 36).
Oleh
karena itu, mari kita berdoa kepada Allah memohon perlindungan-Nya agar
anak-anak kita dilindungi dari godaan dan tipu daya setan yang
terkutuk. Karena, Allah-lah Tuhan semesta alam yang menguasai seluruh
makhluk. Allah-lah sebaik-baik pelindung dan penjaga.
Semoga
anak-anak kita tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak saleh dan
salehah, penyejuk mata bagi orangtuanya, dan senantiasa mendoakan
orangtuanya. Amin.
Sumber:http://kesehatan.kompasiana.com